Di dalam kehidupan masyarakat, jumlah uang yang beredar
ditentukan oleh kebijakan dari bank sentral untuk menambah atau mengurangi
jumlah uang melalui kebijakan moneter. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
jumlah uang yang beredar adalah:
- Kebijakan Bank Sentral berupa hak otonom dan kebijakan moneter (meliputi: politik diskonto, politik pasar terbuka, politik cash ratio, politik kredit selektif) dalam mencetak dan mengedarkan uang kartal.
- Kebijakan pemerintah melalui menteri keuangan untuk menambah peredaran uang dengan cara mencetak uang logam dan uang kertas yang nominalnya kecil.
- Bank umum dapat menciptakan uang giral melalui pembelian saham dan surat berharga.
- Tingkat pendapatan masyarakat
- Tingkat suku bunga bank
- Selera konsumen terhadap suatu barang (semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu barang maka harga barang tersebut akan terdorong naik, sehingga akan mendorong jumlah uang yang beredar semakin banyak, demikian sebaliknya)
- Harga barang
- Kebijakan kredit dari pemerintah
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah uang yang beredar
di masyarakat, maka kita dapat melihat hal apa saja yang mempengaruhi permintaan
uang, yaitu:
- besar kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
- cepat lambatnya laju peredaran uang
- motif memiliki uang tunai, J.M Keynes dalam teori liquidity preference: motif transaksi (transaction motive), motif berjaga-jaga (precautionary motive), motif spekulasi (speculative motive)
Bila ada hal yang mempengaruhi permintaan uang, berarti ada hal
yang mempengaruhi penawaran uang juga, yaitu:
- tinggi rendahnya tingkat bunga
- tingkat pendapatan masyarakat
- jumlah penduduk
- keadaan letak geografis
- struktur ekonomi masyarakat
- penguasaan iptek
- globalisasi ekonomi
Kebijakan pemerintah terhadap jumlah uang yang beredar di
masyarakat dilakukan dengan cara:
- pengendalian tingkat bunga melalui politik diskonto.
- menarik atau menambah jumlah uang yang beredar melalui politik
pasar terbuka dengan cara membeli atau menjual surat-surat berharga.
SBI = Sertifikat Bank Indonesia - pemotongan nilai mata uang melalui kebijakan sanering yang dilakukan bank sentral
- melakukan revaluasi/devaluasi.
Dari sisi politik kebijakan moneter dapat dibedakan atas:
- Politik Uang Ketat (Tight Money Policy)
- peningkatan suku bunga (discount policy)
- penjualan SBI (open market policy)
- peningkatan cadangan kas (cash ratio)
- pengetatan pemberian kredit
- Politik Uang Longgar ( Easy Money Policy)
- penurunan tingkat suku bunga
- pembelian SBI
- penurunan cadangan kas
- pemberian kredit longgar
Sumber : http://www.ilmuku.com/file.php/1/Simulasi/mp_348/materi03.html
0 komentar:
Posting Komentar