Pages

Minggu, 12 Oktober 2014

Penerapan Teknologi Informasi dalam Akuntansi

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AKUNTANSI

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.

Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang – bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi yang kegiatannya tidak terlepas dari teknologi informasi tersebut. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian intern dalam SIA serta peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan juga akan terpengaruh.Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan. Perubahan
proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992). Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA.

Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan system informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam computer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output. Jika dalam pemeriksaan output menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem pemrosesan, maka operasi pemrosesan transaksi dianggap benar. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA.
Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :
• Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
• Bermanfaat (usefull)
• Menambah produktifitas (Increase productivity)
• Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)
• Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
 
 
 

 

Aplikasi SIA : MYOB, ZAHIR, DEA


MYOB ACCOUNTING 17

MYOB (Mind Your Own Business) Accounting merupakan software olah data akuntansi secara terpadu (integrated software), yaitu proses pencatatan data transaksi akuntansi dilakukan dengan cara mengentri data transaksi melalui media formulir yang terdapat dalam command centre, kemudian program MYOB akan memproses secara otomatis, cepat, tepat, dan terpadu ke dalam seluruh catatan akuntansi dan berakhir dengan laporan keuangan. MYOB Accounting dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan, baik bidang jasa, dagang (retail) maupun industri (pengolahan), dan pertanian serta usaha-usaha yang lain.
Software ini dibuat oleh MYOB Limited Australia dan sudah dipakai di berbagai Negara, baik di Eropa, Amerika, Kanada, dan Asia.
Saat ini sudah hadir MYOB Accounting versi 17. MYOB Accounting memiliki berbagai kelebihan di antaranya:

Kelebihan :

1. User friendly (mudah digunakan), bahkan oleh orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan mendasar tentang akuntansi.

2. Tingkat keamanan yang cukup valid untuk setiap user.

3. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui proses ekspor/impor file yang merepotkan.

4. Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan sumber transaksi.

5. Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasikan.

6. Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik.

7. Mudah dipahami dan digunakan, sehingga bisa diajarkan kepada siswa SMK/SMA dan mahasiswa, maupun dipelajari oleh user secara mandiri untuk aplikasi langsung dalam pengelolaan perusahaan.

8. Bisa diterapkan untuk jenis usaha yang ada di Indonesia, baik untuk skala kecil, menengah, dan besar

Kekurangan :

1. Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang dimiliki maka harus membeli add on lagi

2. Tidak ada module Intercompany Reporting, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk membuat laporan keuangan konsolidasi maka harus membeli add on lagi

3. Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola di dalam MYOB.

4. Tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.

5. database MYOB merupakan file based sehingga kurang optimal jika digunakan untuk transaksi yang besar dan kompleks. Isu terbaru MYOB akan menggunakan server-based untuk databasenya sehingga optimalisasi pengolahan data lebih realistis.

 

ZAHIR Accounting

Zahir Accounting merupakan software akuntansi terbaik. Untuk mengetahui software zahir ini, maka tidak ada salahnya mengetahui kelemahan serta kelebihannya terlebih dahulu. 

Kelebihan Zahir Accounting :

1.      Zahir Accounting ini mudah digunakan oleh orang yang bukan akuntan. Hal ini dikarenakan software ini menyediakan formulir khusus yang dipergunakan untuk menginput semua transaksi yang ada.

2.      Tampilan dari software ini cukup menarik serta mudah dimengerti. Hal ini dikarenakan struktur menu serta tampilan icon berupa gambar sederhana yang biasa dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Faktur dalam software ini dapat didesain sendiri sesuai dengan keinginan perusahaan.
 

Kekurangan Zahir Accounting :

1.      Software ini tidak dapat digunakan untuk menghitung secara otomatis biaya perjam maupun biaya lain yang berhubugan dengan akuntansi biaya.

2.      Software ini tidak menyediakan fasilitas harga tetap, departemen maupun proyek.

3.      Dalam hal pendidikan software ini belum mendukung.

4.      Kurang cepat dalam menginput data.

 

DEA (Dac Easy Accounting)

DEA  merupakan suatu software akuntansi yang memiliki berbagai modul yang terintegrasi guna mengolah data akuntansi sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dengan DacEasy Accounting pengolahan data akuntansi yang manual relatif tidak diperlukan lagi, karena dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh DacEasy Accounting


      Kelebihan dari DEA :

1.      Membutuhkan spesifikasi komputer yang sangat minim, bahkan bisa berjalan dalam komputer pentium I.

2.      Respon yang cepat

3.      Real time, maksudnya, ketika PLN mati, data yang sudah diinput akan tersimpan dalam database.

 

v    Kekurangan dari DEA :

1.  DEA sangat bagus untuk estimasi efisiensi relatif UKE (Unit Kegiatan Ekonomi) tetapi sangat lambat untuk mengukur efisiensi absolut dengan kata lain bisa membandingkan sesama UKE tetapi bukan membandingkan maksimisasi secara teori.

2. Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan.

3. Menggunakan perumusan linier programming terpisah untuk tiap UKE (perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah berskala besar).

4. Bobot dan input yang dihasilkan oleh DEA tidak dapat ditafsirkan dalam nilai ekonomi.

5. Tampilan menu kurang menarik, dibandingkan software akuntansi lainnya, hanya terkesan simple dan sederhana.


Sumber :
http://citraauliapramanda.blogspot.com/2011/10/soal-akuntansi.html

Sejarah Akuntansi

Sejarah Akuntansi

Sejarah akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan meng­gunakan catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka berangkat

Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book keepingf).

Sejarah Akuntansi dari abad ke abad

Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi, pusat per­dagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara rutin pada akhir jangka waktu tertentu.

Pada abad XIX revolusi industri di Eropa mendorong berkembangnya akuntansi biaya dan konsep penyusutan. Pada tahun 1930, New York Slock Exchange dan Ameri­can Institute of Certified Public Accountant membahas dan menetapkan prinsip-prinsip akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham.

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia, Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan Lucas PaciĆ³lo. Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan.

Tidak banyak pembahan sistem akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang* Setelah kemerdekaan pemerintah RI mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya belajar akuntansi ke luar negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di dalam negeri mulai dirintis fiada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang mem­buka jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonominya. Langkah ini diikuti oleh perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 1954 keluarlah UU No. 34 yang mengatur pemberian gelar Akuntan.

Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan Pendidik tahun 1986.

UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU Penanam­an Modal Dalam Negeri tahun 1968. Selanjutnya keduanya merangsang berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim investasi di Indonesia. Sebagai konsekuensinya, akuntansi di Indonesia mengalami perkem­bangan yang pesat.

Selama ini terjadi dualisme praktek akuntansi di Indonesia. Di satu pihak banyak perusahaan menerapkan sistem akuntansi Belanda. Di pihak lain* sistem akuntansi Amerika semakin banyak digunakan akibat semakin bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta semakin banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia.

Dualisme tersebut juga berpengaruh pada dunia pendidikan, terutama di tingkat pendidikan menengah. Akan tetapi, dalam Lokakarya “Pendidikan Akuntansi di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, telah dicapai kesepakatan sistem pendidikan akun­tansi untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang menggunakan sistem Amerika.

sumber : http://ilmuakuntansi.web.id/sejarah-akuntansi/
 

Profesi Dalam Bidang Akuntansi : Manakah yang akan saya pilih?



Dalam akuntasi dikenal beberapa istilah yang mengacu pada keahlian tertentu di bidang akuntansi, Antara lain :

1.     Controller – Kontroler

Istilah ini kerap dipakai oleh perusahaan dari luar negeri dan sering kali dipertukarkan denan istilah Chief Accounting Officer Of atau juga Chief Of Finance Officer. Posisi ini pada dasarnya merupakan posisi yang bertanggung jawab penuh atas segala aspek keuangan dalam suatu perusahaan, termasuk akuntansi dan keuangan.  

2.     Accountant – Akuntan

Pada posisi ini seseorang bertanggung jawab untuk menghasilkan laporan keuangan dan informasi akuntansilainnya dalam suatu perusahaan. Tugas utamanya adalah membukukan semua transaksi tepat waktu dan menghasilkan laporan secara periodic sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Akuntan bisa terdiri dari akuntan keuangan (Financial Accountant) dan akuntan manajemen (Management Accountant). Akuntan keuangan menjalakan fungsi pembukuan sampai pembuatan laporan keuangan,sedangkan akuntan manajemen lebih berfokus pada usaha mengolah informasi keuangan menjadi hasil analisis yang digunakan untuk keperluan intern perusahaan.

3.     Cost Accountant

Bidang profesi akuntansi ini berada pada perusahaan manufaktur. Tugas utamanya menghasilkan informasi keuangan berupa biaya produksi. Dengan demikian informasi ini berkaitan dengan aspek dalam akuntasi biaya (Cost Accounting). 

4.     Internal Auditor

Posisi ini bertugas untuk memastikan bahwa semua kegiatan, yaitu pengeluaran perusahaan telah memenuhi kaidah efektif, efisien dan ekonomis. Dengan demikian posisi ini berada pada bagian audit internal atau satuan pengendali internal pada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

5.     Tax Specialist (Akuntan Pajak)

Untuk mengelola aspek perpajakan pada perusahaan  besar diperlukan seseorang yang benar-benar ahli mengenai aturan perpajakan. Dengan demikian, semua kegiatan perusahaan dapat dipastikan telah memenuhi ketaatan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, termasuk pelaporan periodik dan tahunannya. Posisi ini termasuk juga memberi saran tentang bagaimana suatu transaksi harus dilakukan agar dapat dicapai beban pajak yang minimal.

6.     Akuntan Budget

Pada beberapa perusahaan yang cukup besar diperlukan posisi ini untuk mengelola Budget (anggaran). Tugas utamanya, selain menyusun anggaran juga memonitor dan mengontrol realisasi Budget pada setiap periode tertentu.

7.     Akuntan Publik

Ini adalah suatu bidang profesi akuntansi di luar perusahaan yang menjalankan fungsi eksternal audit kepada perusahaan atau memberikan saran profesional kepada perusahaan maupun pemerintah dalam hal perpajakan, restrukturisasi, strategi korporasi, dan lain sebagainya. 

8.     Akuntan Pemerintah

Profesi ini menjalankan fungsi akuntansi pada sektor pemerintahan, yaitu menyusun laporan keuangan pemerintah. Selain itu juga melakukan fungsi audit yaitu pemeriksaan terhadap instansi pemerintah, lembaga, atau perusahaan dimana pemerintah memiliki kepentingan seperti pajak atau bea-cukai. Oleh karena itu, akuntan pemerintah termasuk menjalankan fungsi eksternal audit.

9.     Akuntan Pendidik

Mereka yang menjalakan profesi ini umumnya berada di institusi pendidikan, misalnya universitas. Tugas pokoknya adalah mentransfer pengetahuan tentang akuntansi kepada para mahasiswa dan melakukan penelitian tentang suatu isu atau permasalahan yang berkembang dalam dunia akuntansi.

  sumber : http://www.akuntansiitumudah.com/bidang-profesi-akuntansi-indonesia/

*Dari uraian di atas, saya memutuskan untuk memilih menjadi seorang internal auditor karena saya cukup tertarik untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang dunia audit. Di semester 5 ini saya baru mulai mempelajari tentang audit. Dari penjelasan dosen yang menceritakan bagaimana menjadi seorang auditor membuat saya penasaran bagaimana jika nanti saya bekerja sebagai seorang auditor.

 
 

Minggu, 12 Oktober 2014

Penerapan Teknologi Informasi dalam Akuntansi

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM AKUNTANSI

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang berkembang dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai kegiatan bisnis karena sebagai sebuah teknologi yang menitik beratkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan komputer, TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.

Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang – bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi yang kegiatannya tidak terlepas dari teknologi informasi tersebut. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap sistem informasi akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer. Di samping itu, pengendalian intern dalam SIA serta peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan juga akan terpengaruh.Perkembangan akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan akan mempengaruhi praktik pengauditan. Perubahan
proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Kemajuan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Kemajuan software audit memfasilitasi pendekatan audit berbasis komputer. Akuntan merupakan profesi yang aktivitasnya banyak berhubungan dengan TI. Perkembangan SIA dan proses audit sebagai akibat dari adanya kemajuan TI dan perkembangan akuntansi akan memunculkan peluang bagi akuntan. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh akuntan yang mempunyai pengetahuan memadai tentang SIA dan audit berbasis komputer. Sebaliknya, akuntan yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang SIA dan audit berbasis komputer akan tergusur posisinya karena tidak mampu memberikan jasa yang diperlukan oleh klien.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat mengakibatkan perubahan yang sangat signifikan terhadap akuntansi. Perkembangan akuntansi berdasar kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Hal ini dinyatakan oleh Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave (Robert, 1992). Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA.

Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena imbasnya. Perkembangan TI juga mempengaruhi perkembangan proses audit. Menurut Arens, terdapat tiga pendekatan auditing pada EDP audit, yaitu audit sekitar komputer (auditing around the computer), audit melalui komputer (auditing through the computer), dan audit berbantuan komputer (auditing with computer). Auditing around the computer adalah audit terhadap penyelenggaraan system informasi komputer tanpa menggunakan kemampuan peralatan itu sendiri, pemrosesan dalam komputer dianggap benar, apa yang ada dalam computer dianggap sebagai “black box” sehingga audit hanya dilakukan di sekitar box tersebut. Pendekatan ini memfokuskan pada input dan output. Jika dalam pemeriksaan output menyatakan hasil yang benar dari seperangkat input pada sistem pemrosesan, maka operasi pemrosesan transaksi dianggap benar. Salah satu bidang akuntansi yang banyak dipengaruhi oleh perkembangan TI adalah SIA. Pada dasarnya siklus akuntansi pada SIA berbasis komputer sama dengan SIA berbasis manual, artinya aktivitas yang harus dilakukan untuk menghasilkan suatu laporan keuangan tidak bertambah ataupun tidak ada yang dihapus. SIA berbasis komputer hanya mengubah karakter dari suatu aktivitas. Model akuntasi berbasis biaya historis tidak cukup untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan pada era teknologi informasi (Elliot dan Jacobson, Gani, 1999). Model akuntansi pada era teknologi informasi menghendaki bahwa model akuntansi dapat mengukur tingkat perubahan sumber daya, mengukur tingkat perubahan proses, mengukur aktiva tetap tak berwujud, memfokuskan ke luar pada nilai pelanggan, mengukur proses pada realtime, dan memungkinkan network. Perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik yang menggunakan laporan keuangan (produk akuntansi) sebagai objeknya. Praktik auditing bertujuan untuk memberikan opini terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan yang dihasilkan oleh SIA.
Secara singkat manfaat IT dalam Akuntansi adalah :
• Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
• Bermanfaat (usefull)
• Menambah produktifitas (Increase productivity)
• Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness)
• Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
 
 
 

 

Aplikasi SIA : MYOB, ZAHIR, DEA


MYOB ACCOUNTING 17

MYOB (Mind Your Own Business) Accounting merupakan software olah data akuntansi secara terpadu (integrated software), yaitu proses pencatatan data transaksi akuntansi dilakukan dengan cara mengentri data transaksi melalui media formulir yang terdapat dalam command centre, kemudian program MYOB akan memproses secara otomatis, cepat, tepat, dan terpadu ke dalam seluruh catatan akuntansi dan berakhir dengan laporan keuangan. MYOB Accounting dapat diterapkan pada berbagai jenis perusahaan, baik bidang jasa, dagang (retail) maupun industri (pengolahan), dan pertanian serta usaha-usaha yang lain.
Software ini dibuat oleh MYOB Limited Australia dan sudah dipakai di berbagai Negara, baik di Eropa, Amerika, Kanada, dan Asia.
Saat ini sudah hadir MYOB Accounting versi 17. MYOB Accounting memiliki berbagai kelebihan di antaranya:

Kelebihan :

1. User friendly (mudah digunakan), bahkan oleh orang awam yang tidak mempunyai pengetahuan mendasar tentang akuntansi.

2. Tingkat keamanan yang cukup valid untuk setiap user.

3. Kemampuan eksplorasi semua laporan ke program Excel tanpa melalui proses ekspor/impor file yang merepotkan.

4. Kemampuan trash back semua laporan ke sumber dokumen dan sumber transaksi.

5. Dapat diaplikasikan untuk 105 jenis perusahaan yang telah direkomendasikan.

6. Menampilkan laporan keuangan komparasi (perbandingan) serta menampilkan analisis laporan dalam bentuk grafik.

7. Mudah dipahami dan digunakan, sehingga bisa diajarkan kepada siswa SMK/SMA dan mahasiswa, maupun dipelajari oleh user secara mandiri untuk aplikasi langsung dalam pengelolaan perusahaan.

8. Bisa diterapkan untuk jenis usaha yang ada di Indonesia, baik untuk skala kecil, menengah, dan besar

Kekurangan :

1. Tidak ada module fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang dimiliki maka harus membeli add on lagi

2. Tidak ada module Intercompany Reporting, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk membuat laporan keuangan konsolidasi maka harus membeli add on lagi

3. Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyasi relatif sulit dikelola di dalam MYOB.

4. Tidak dapat digunakan untuk mengelola perusahaan dengan multi company, artinya laporan konsolidasi tidak dapat diharapkan dapat dibuat dengan menggunakan MYOB.

5. database MYOB merupakan file based sehingga kurang optimal jika digunakan untuk transaksi yang besar dan kompleks. Isu terbaru MYOB akan menggunakan server-based untuk databasenya sehingga optimalisasi pengolahan data lebih realistis.

 

ZAHIR Accounting

Zahir Accounting merupakan software akuntansi terbaik. Untuk mengetahui software zahir ini, maka tidak ada salahnya mengetahui kelemahan serta kelebihannya terlebih dahulu. 

Kelebihan Zahir Accounting :

1.      Zahir Accounting ini mudah digunakan oleh orang yang bukan akuntan. Hal ini dikarenakan software ini menyediakan formulir khusus yang dipergunakan untuk menginput semua transaksi yang ada.

2.      Tampilan dari software ini cukup menarik serta mudah dimengerti. Hal ini dikarenakan struktur menu serta tampilan icon berupa gambar sederhana yang biasa dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3.      Faktur dalam software ini dapat didesain sendiri sesuai dengan keinginan perusahaan.
 

Kekurangan Zahir Accounting :

1.      Software ini tidak dapat digunakan untuk menghitung secara otomatis biaya perjam maupun biaya lain yang berhubugan dengan akuntansi biaya.

2.      Software ini tidak menyediakan fasilitas harga tetap, departemen maupun proyek.

3.      Dalam hal pendidikan software ini belum mendukung.

4.      Kurang cepat dalam menginput data.

 

DEA (Dac Easy Accounting)

DEA  merupakan suatu software akuntansi yang memiliki berbagai modul yang terintegrasi guna mengolah data akuntansi sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dengan DacEasy Accounting pengolahan data akuntansi yang manual relatif tidak diperlukan lagi, karena dapat ditangani dengan cepat dan tepat oleh DacEasy Accounting


      Kelebihan dari DEA :

1.      Membutuhkan spesifikasi komputer yang sangat minim, bahkan bisa berjalan dalam komputer pentium I.

2.      Respon yang cepat

3.      Real time, maksudnya, ketika PLN mati, data yang sudah diinput akan tersimpan dalam database.

 

v    Kekurangan dari DEA :

1.  DEA sangat bagus untuk estimasi efisiensi relatif UKE (Unit Kegiatan Ekonomi) tetapi sangat lambat untuk mengukur efisiensi absolut dengan kata lain bisa membandingkan sesama UKE tetapi bukan membandingkan maksimisasi secara teori.

2. Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan.

3. Menggunakan perumusan linier programming terpisah untuk tiap UKE (perhitungan secara manual sulit dilakukan apalagi untuk masalah berskala besar).

4. Bobot dan input yang dihasilkan oleh DEA tidak dapat ditafsirkan dalam nilai ekonomi.

5. Tampilan menu kurang menarik, dibandingkan software akuntansi lainnya, hanya terkesan simple dan sederhana.


Sumber :
http://citraauliapramanda.blogspot.com/2011/10/soal-akuntansi.html

Sejarah Akuntansi

Sejarah Akuntansi

Sejarah akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan meng­gunakan catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka berangkat

Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan berpasangan (double book keepingf).

Sejarah Akuntansi dari abad ke abad

Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi, pusat per­dagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara rutin pada akhir jangka waktu tertentu.

Pada abad XIX revolusi industri di Eropa mendorong berkembangnya akuntansi biaya dan konsep penyusutan. Pada tahun 1930, New York Slock Exchange dan Ameri­can Institute of Certified Public Accountant membahas dan menetapkan prinsip-prinsip akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham.

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia, Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan Lucas PaciĆ³lo. Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan.

Tidak banyak pembahan sistem akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang* Setelah kemerdekaan pemerintah RI mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya belajar akuntansi ke luar negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di dalam negeri mulai dirintis fiada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang mem­buka jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonominya. Langkah ini diikuti oleh perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 1954 keluarlah UU No. 34 yang mengatur pemberian gelar Akuntan.

Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan Pendidik tahun 1986.

UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU Penanam­an Modal Dalam Negeri tahun 1968. Selanjutnya keduanya merangsang berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim investasi di Indonesia. Sebagai konsekuensinya, akuntansi di Indonesia mengalami perkem­bangan yang pesat.

Selama ini terjadi dualisme praktek akuntansi di Indonesia. Di satu pihak banyak perusahaan menerapkan sistem akuntansi Belanda. Di pihak lain* sistem akuntansi Amerika semakin banyak digunakan akibat semakin bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta semakin banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia.

Dualisme tersebut juga berpengaruh pada dunia pendidikan, terutama di tingkat pendidikan menengah. Akan tetapi, dalam Lokakarya “Pendidikan Akuntansi di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, telah dicapai kesepakatan sistem pendidikan akun­tansi untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang menggunakan sistem Amerika.

sumber : http://ilmuakuntansi.web.id/sejarah-akuntansi/
 

Profesi Dalam Bidang Akuntansi : Manakah yang akan saya pilih?



Dalam akuntasi dikenal beberapa istilah yang mengacu pada keahlian tertentu di bidang akuntansi, Antara lain :

1.     Controller – Kontroler

Istilah ini kerap dipakai oleh perusahaan dari luar negeri dan sering kali dipertukarkan denan istilah Chief Accounting Officer Of atau juga Chief Of Finance Officer. Posisi ini pada dasarnya merupakan posisi yang bertanggung jawab penuh atas segala aspek keuangan dalam suatu perusahaan, termasuk akuntansi dan keuangan.  

2.     Accountant – Akuntan

Pada posisi ini seseorang bertanggung jawab untuk menghasilkan laporan keuangan dan informasi akuntansilainnya dalam suatu perusahaan. Tugas utamanya adalah membukukan semua transaksi tepat waktu dan menghasilkan laporan secara periodic sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Akuntan bisa terdiri dari akuntan keuangan (Financial Accountant) dan akuntan manajemen (Management Accountant). Akuntan keuangan menjalakan fungsi pembukuan sampai pembuatan laporan keuangan,sedangkan akuntan manajemen lebih berfokus pada usaha mengolah informasi keuangan menjadi hasil analisis yang digunakan untuk keperluan intern perusahaan.

3.     Cost Accountant

Bidang profesi akuntansi ini berada pada perusahaan manufaktur. Tugas utamanya menghasilkan informasi keuangan berupa biaya produksi. Dengan demikian informasi ini berkaitan dengan aspek dalam akuntasi biaya (Cost Accounting). 

4.     Internal Auditor

Posisi ini bertugas untuk memastikan bahwa semua kegiatan, yaitu pengeluaran perusahaan telah memenuhi kaidah efektif, efisien dan ekonomis. Dengan demikian posisi ini berada pada bagian audit internal atau satuan pengendali internal pada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

5.     Tax Specialist (Akuntan Pajak)

Untuk mengelola aspek perpajakan pada perusahaan  besar diperlukan seseorang yang benar-benar ahli mengenai aturan perpajakan. Dengan demikian, semua kegiatan perusahaan dapat dipastikan telah memenuhi ketaatan sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, termasuk pelaporan periodik dan tahunannya. Posisi ini termasuk juga memberi saran tentang bagaimana suatu transaksi harus dilakukan agar dapat dicapai beban pajak yang minimal.

6.     Akuntan Budget

Pada beberapa perusahaan yang cukup besar diperlukan posisi ini untuk mengelola Budget (anggaran). Tugas utamanya, selain menyusun anggaran juga memonitor dan mengontrol realisasi Budget pada setiap periode tertentu.

7.     Akuntan Publik

Ini adalah suatu bidang profesi akuntansi di luar perusahaan yang menjalankan fungsi eksternal audit kepada perusahaan atau memberikan saran profesional kepada perusahaan maupun pemerintah dalam hal perpajakan, restrukturisasi, strategi korporasi, dan lain sebagainya. 

8.     Akuntan Pemerintah

Profesi ini menjalankan fungsi akuntansi pada sektor pemerintahan, yaitu menyusun laporan keuangan pemerintah. Selain itu juga melakukan fungsi audit yaitu pemeriksaan terhadap instansi pemerintah, lembaga, atau perusahaan dimana pemerintah memiliki kepentingan seperti pajak atau bea-cukai. Oleh karena itu, akuntan pemerintah termasuk menjalankan fungsi eksternal audit.

9.     Akuntan Pendidik

Mereka yang menjalakan profesi ini umumnya berada di institusi pendidikan, misalnya universitas. Tugas pokoknya adalah mentransfer pengetahuan tentang akuntansi kepada para mahasiswa dan melakukan penelitian tentang suatu isu atau permasalahan yang berkembang dalam dunia akuntansi.

  sumber : http://www.akuntansiitumudah.com/bidang-profesi-akuntansi-indonesia/

*Dari uraian di atas, saya memutuskan untuk memilih menjadi seorang internal auditor karena saya cukup tertarik untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang dunia audit. Di semester 5 ini saya baru mulai mempelajari tentang audit. Dari penjelasan dosen yang menceritakan bagaimana menjadi seorang auditor membuat saya penasaran bagaimana jika nanti saya bekerja sebagai seorang auditor.