Pages

Selasa, 27 Oktober 2015

Tugas Kelompok Genap "The Betaseron Decision (A)"

Case Analysis
The Betaseron Decision

     This case is about the dilemma Betaseron had over their MS treating medicine that was under extremely high demand but they were not able to fulfill all demand for the first 2 years. Betaseron is proven to greatly improve the quality of life for people with MS and is therefore under high demand. But due to the low production rates and the fact that Betaseron was unprepared to manufactured and distribute the medicine, it was estimated that they would have enough of it for less than 1/5 of the potential client base. This created the dilemma of who would receive the medicine and who would have to wait, among many other problems.

     Even though there are many issues with the distribution and manufacturing of Betaseron, this is not the major problem. There is one major problem that lead to all this chaos and rush and that is the fact of how the FDA decided to expedite the approval process for Betaseron. This took one year instead of the standard three. Betaseron was not expecting this, the therefore had to dramatically upscale production and start to distribute the medicine in a relatively short amount of time. This lead to many other problems, such as who would get the medicine and who would have to wait. If Betaseron would have had the additional 2 years they had anticipated to get the medicine into production and distribution.

Analysis :

     Betaseron, Chiron Corporation, and Berlex Laboratories all did the best things they could under the possible circumstances. They were anticipating a 3 years FDA approval process, which would have allowed them the time necessary to put Betaseron in production and distribution. Betaseron was the first and only drug that was proven to have an effect on the frequency of exacerbations. Therefore, Chiron Corporation had an extreme amount of pressure from people with MS and organizations supporting the research of MS to get the medicine out on the market and helping people as soon as possible, even if it would mean having to choose only select patients. Betaseron was greatly improving the quality of life for about 12.000-20.000 people in its first year of production (by the end of 1993). And they estimated that in 1996 they would be able to provide it to all who requested the Betaseron. So even though they are not able to fulfill all demand in the first 2 years, they are helping people 2 years earlier then they would have been able to do if the FDA would have taken the customary 3 years to approve Betaseron. Overall, Betaseron did the best thing they could have done in the available circumstances.  


Nama Kelompok 4EB10 :

      1.      Aida Fitriah (20212497)
      2.      Esty Putri Ratnasari (22212566)
      3.      Risda Aditya (26212453)



Senin, 05 Oktober 2015

Metode Pelaporan Investasi Saham

Metode Pelaporan Investasi Saham

1.Konsolidasi           :
a.    penggabungan pelaporan keuangan aktiva, pasiva, pendapatan, 
biaya dari dua/lebih   perusahaan yang seolah-olah sebagai satu perusahaan.
b.   proses konsolidasi melibatkan eliminasi semua aktivitas dan 
kepemilikan antar perusahaan.
c.    digunakan untuk suatu perusahaan (induk perusahaan) yang 
mengendalikan anak perusahaan (perusahaan lain) yang kepemilikannya >50% saham anak perusahaan.

2.Equity Methode
a.    laporan dari investor / pelaku investasi yang mempengaruhi secara 
signifikan operasi dan kebijakan keuangan dari investing.
b.   Investor memegang 20-50% saham perusahaan lain.
c.    Pendapatan diakui seperti pendapatan yang diperoleh dari 
investing.
d.   Investasi sebesar presentase saham dari net aset.
e.    Pendapatan sebesar % saham dari pendapatan bersih.
f.    Mencatat investasi baik yang berpengaruh langsung / tidak bagi investor.

3.Cost Methode
a.    Digunakan jika 1 & 2 tidak tepat
b.   Investor mengakui pendapatan investasi jika pendapatan telah 
didistribusikan oleh investing sebagai deviden.
c.    Mencatat investasi yang berpengaruh langsung bagi investor.


Adat-istiadat / Etika yang ada di Indonesia

Carilah satu etika atau adat istiadat yang berlaku di Indonesia!


Dalam tradisi agama Hindu di Bali pada khususnya, ketika seorang anak mulai menginjak usia remaja atau sudah  dewasa wajib melaksanakan Upacara Potong Gigi. Upacara Potong Gigi atau yang biasanya juga disebut dengan istilah Mepandes,Metatah atau Mesangih merupakan upacara yang bermakna untuk menemukan hakekat manusia sejati yang terlepas dari belenggu kegelapan dari pengaruh Sad Ripu dalam diri manusia.
Sad Ripu adalah enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat asubha karma atau perbuatan yang tidak baik dalam diri manusia itu sendiri, yaitu :
1.      Kama, sifat penuh nafsu indriya.
2.      Lobha, sifat loba dan serakah.
3.      Krodha, sifat kejam dan pemarah.
4.      Mada, sifat mabuk dan kegila-gilaan
5.      Moha, sifat bingung dan angkuh.
6.      Matsarya, sifat dengki dan irihati.

Ciri-ciri Fisik Siap Metatah

Upacara Potong Gigi merupakan bagian dari Manusa Yadnya, yang pada hakikatnya jika ciri-cirinya secara fisik sudah menginjak remaja dapat melaksanakan Upacara Potong Gigi. Ciri- cirinya adalah sebagai berikut:
·         Pada wanita dapat dilakukan setelah mendapatkan menstruasi 
yang pertama.
·         Pada pria dapat dilakukan setelah mengalami perubahan suara.
Ciri-ciri tersebut dapat dijadikan landasan awal bahwa si anak sudah siap untuk Metatah akan tetapi tidak diharuskan pada saat itu juga, karena harus ditunjang dari kesiapan finansial juga.
Tujuan Upacara Potong Gigi
Ada beberapa tujuan dari Upacara Potong Gigi yang tidak kalah penting untuk diketahui, yaitu sebagai berikut:
·         Menghilangkan kotoran diri dalam wujud kala, bhuta, pisaca dan raksasa dalam arti jiwa dan raga diliputi oleh watak Sad Ripu sehingga dapat menemukan hakekat manusia yang sejati.
·         Untuk dapat bertemu kembali dengan bapak dan ibu yang telah 
berwujud suci.
·         Untuk menghindari hukuman didalam neraka nanti yang 
dijatuhkan oleh Bhatara Yamadipati berupa mengigit pangkal bambu petung. Hal ini tertera dalam Lontar Atmaprasangsa.
·         Memenuhi kewajiban orang tua kepada anaknya untuk menjadi 
manusia yang sejati.

Susunan Upacara Potong Gigi
Berdasarkan ketentuan dalam lontar Dharma Kahuripan dan lontar Puja Kalapati, bahwa tahapan upacara potong gigi disebutkan sebagai berikut :
·         Magumi padangan, Upacara ini juga di sebut mesakapan 
kepawon dan dilaksanakan di dapur.
·         Nekeb, Upacara ini dilakukan di meten atau di gedong
·         Mabyakala, Ini dilakukan di halaman rumah di depan meten atau gedong.
·         Ke Merajan, atau tempat suci di dalam rumah. Urut – urutan 
upacara di merajan yaitu : Mohon penugrahan kepada Bhatara Hyang Guru, Menyembah Ibu dan Bapak, Ngayab caru ayam putih, Mohon tirtha (air suci) kepada Bhatara Hyang Guru, Ngerajah gigi (Menulis gigi dengan wijaksara) dan Di pahat taringnya secara tiga kali.

Menuju ketempat potong gigi, Urut – urutan upacaranya :
·         Sembahyang kepada Bhatara Surya dan kepada Bhatara Sang 
Hyang Semara Ratih dan mohon tirtha kepada beliau berdua.
·         Ngayab banten pengawak di bale dangin,
·         Metatah atau memotong / mengasah dua buah taring dan empat 
buah gigi seri pada rahang atas dan Turun dari tempat potong gigi, jalannya ke hilir dengan menginjak banten paningkeb.
Kembali ke meten / gedong tempat ngekeb. Bila ingin berganti pakaian, sekarang bias dilakukan mejaya – jaya di merajan. Urutan upacaranya :
·         Mabyakala
·         Sembahyang kepada : Bhatara Surya, Leluhur dan Bhatara 
Samudaya.
·         Menuju ke hadapan Sang Muput Upacara, disini dilakukan 
meeteh – eteh persediaan : prayascita, Pangrabodan, Ngayab pungun – pungun dan pajejiwan, Matirtha penglukatan, pebersihan dan kekuluh, Mejaya – jaya, Ngayab banten otonan, Ngayab banten pawinten-digunakan dan Mapadamel
·         Kembali ke meten/gedong tempat ngekeb.
·         Mapinton ke Pura Kahyangan Tiga, ke Pura Kawitan dan ke Pura lainnya yang menjadi pujaannya.

Hal penting yang dapat disimpulkan dan perlu diingat ialah tujuan dari upacara ini untuk meminimalkan sifat negatif dari orang yang bersangkutan, akan tetapi tidak berarti bahwa setelah upacara ini dilakukan orang itu sifatnya akan menjadi sepenuhnya baik . Semua kembali kepada pribadi masing-masing setiap orang. Apakah mempunyai dasar dan keinginan yang kuat dalam merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
kelompok:

 1. Esty Putri Ratnasari           22212566
 2. Risda Aditya                      26212453







Tugas 1 (PSAK)

1. Berapakah jumlah PSAK dalam hasil adopsi IFRS?

Jawab: ada 47 PSAK, diantaranya adalah :

1.      PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009)
2.      PSAK 2 Laporan Arus Kas (Revisi 2009)
3.      PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Revisi 2010)
4.      PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan 
Keuangan Tersendiri (Revisi 2009)
5.      PSAK 5 Segmen Operasi (Revisi 2009)
6.      PSAK 7 Pengungkapan  Pihak-Pihak Berelasi
(Revisi 2009)
7.      PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan 
(Revisi 2010)
8.      PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi 2009)
9.      PSAK 12 Ventura Bersama (Revisi 2009)
10.  PSAK 13 Properti Investasi (Revisi 2011)
11.  PSAK 14 Persediaan (Revisi 2008)
12.  PSAK 15 Investasi pada Asosiasi (Revisi 2009)
13.  PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2011)
14.  PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat 
Purnakarya (Revisi 2010)
15.  PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2009)
16.  PSAK 22 Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
17.  PSAK 23 Pendapatan (Revisi 2009)
18.  PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2010)
19.  PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, Kesalahan 
(Revisi 2009)
20.  PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 2011)
21.  PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
22.  PSAK 30 Sewa (Revisi 2011)
23.  PSAK 31 Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
24.  PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum (Revisi 2011)
25.  PSAK 34 Kontrak Kontruksi (Revisi 2010)
26.  PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
27.  PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
28.  PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
29.  PSAK 46 Pajak Penghasilan (Revisi 2010)
30.  PSAK 48 Penurunan Nilai Aset (Revisi 2009)
31.  PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
32.  PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (Revisi 2010)
33.  PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 
(Revisi 2011)
34.  PSAK 56 Laba per Saham (Revisi 2010)
35.  PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban dan Aset 
Kontinjensi (Revisi 2009)
36.  PSAK 58 Aset Tidak Lancar
37.  PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan)  
38.  PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan 
Bantuan Pemerintah
39.  PSAK 62 Kontrak Asuransi
40.  PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
41.  PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral  
42.  PSAK 107 Akuntansi Ijarah
43.  PSAK 108 Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
44.  PSAK 109 Akuntansi Zakat Infaq Sedekah
45.  PSAK 110 Akuntansi Hawalah
46.  PSAK 111 Akuntansi Asuransi Syariah
47.  PSAK ETAP



2. Sebutkan PSAK yang dihapus setelah mengadopi IFRS!

Jawab:

Setelah Indonesia mengadopsi penuh IFRS, PSAK khusus industri dihapus. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah

PSAK 32 Akuntansi Kehutanan
PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi
PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
PSAK 31 (revisi 2000) Akuntansi Perbankan
PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek.

IFRS adalah standar yang disusun dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan keuangan bukan industri, sehingga  semua standar yang terkait dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam IFRS juga dicabut diantaranya akuntansi waran, anjak piutang, restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen Keuangan.



3. Pilih salah satu PSAK yang mengadopsi IFRS, ringkas dan beri komentar!

PSAK 19 Aset tidak berwujud (revisi 2009) PSAK ini adalah untuk menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus pada standar lainnya. Pernyataan ini mewajibkan entitas untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria-kriteria tertentu dipenuhi. Pernyataan ini juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan menentukan pengungkapan yang harus dilakukan bagi aset tidak berwujud.
Komentar : Aset Tidak Berwujud menyatakan entitas harus menilai ulang masa manfaat dari aset tidak berwujud yang dimilikinya. Dengan demikian entitas dapat saja merubah klasifikasi aset tidak terbatasnya dari memiliki masa manfaat terbatas menjadi tidak terbatas apabila memang entitas pada saat tanggal efektif berdasarkan penilaian ulang yang dilakukan.


https://dl.dropboxusercontent.com/u/55334695/WORKSHOP-UI/AKUNTANSI%20KEUANGAN/ED%20PSAK/ED%20PSAK%2019%20%28R09%29%20Aset%20Tidak%20Berwujud.pdf



Selasa, 27 Oktober 2015

Tugas Kelompok Genap "The Betaseron Decision (A)"

Case Analysis
The Betaseron Decision

     This case is about the dilemma Betaseron had over their MS treating medicine that was under extremely high demand but they were not able to fulfill all demand for the first 2 years. Betaseron is proven to greatly improve the quality of life for people with MS and is therefore under high demand. But due to the low production rates and the fact that Betaseron was unprepared to manufactured and distribute the medicine, it was estimated that they would have enough of it for less than 1/5 of the potential client base. This created the dilemma of who would receive the medicine and who would have to wait, among many other problems.

     Even though there are many issues with the distribution and manufacturing of Betaseron, this is not the major problem. There is one major problem that lead to all this chaos and rush and that is the fact of how the FDA decided to expedite the approval process for Betaseron. This took one year instead of the standard three. Betaseron was not expecting this, the therefore had to dramatically upscale production and start to distribute the medicine in a relatively short amount of time. This lead to many other problems, such as who would get the medicine and who would have to wait. If Betaseron would have had the additional 2 years they had anticipated to get the medicine into production and distribution.

Analysis :

     Betaseron, Chiron Corporation, and Berlex Laboratories all did the best things they could under the possible circumstances. They were anticipating a 3 years FDA approval process, which would have allowed them the time necessary to put Betaseron in production and distribution. Betaseron was the first and only drug that was proven to have an effect on the frequency of exacerbations. Therefore, Chiron Corporation had an extreme amount of pressure from people with MS and organizations supporting the research of MS to get the medicine out on the market and helping people as soon as possible, even if it would mean having to choose only select patients. Betaseron was greatly improving the quality of life for about 12.000-20.000 people in its first year of production (by the end of 1993). And they estimated that in 1996 they would be able to provide it to all who requested the Betaseron. So even though they are not able to fulfill all demand in the first 2 years, they are helping people 2 years earlier then they would have been able to do if the FDA would have taken the customary 3 years to approve Betaseron. Overall, Betaseron did the best thing they could have done in the available circumstances.  


Nama Kelompok 4EB10 :

      1.      Aida Fitriah (20212497)
      2.      Esty Putri Ratnasari (22212566)
      3.      Risda Aditya (26212453)



Senin, 05 Oktober 2015

Metode Pelaporan Investasi Saham

Metode Pelaporan Investasi Saham

1.Konsolidasi           :
a.    penggabungan pelaporan keuangan aktiva, pasiva, pendapatan, 
biaya dari dua/lebih   perusahaan yang seolah-olah sebagai satu perusahaan.
b.   proses konsolidasi melibatkan eliminasi semua aktivitas dan 
kepemilikan antar perusahaan.
c.    digunakan untuk suatu perusahaan (induk perusahaan) yang 
mengendalikan anak perusahaan (perusahaan lain) yang kepemilikannya >50% saham anak perusahaan.

2.Equity Methode
a.    laporan dari investor / pelaku investasi yang mempengaruhi secara 
signifikan operasi dan kebijakan keuangan dari investing.
b.   Investor memegang 20-50% saham perusahaan lain.
c.    Pendapatan diakui seperti pendapatan yang diperoleh dari 
investing.
d.   Investasi sebesar presentase saham dari net aset.
e.    Pendapatan sebesar % saham dari pendapatan bersih.
f.    Mencatat investasi baik yang berpengaruh langsung / tidak bagi investor.

3.Cost Methode
a.    Digunakan jika 1 & 2 tidak tepat
b.   Investor mengakui pendapatan investasi jika pendapatan telah 
didistribusikan oleh investing sebagai deviden.
c.    Mencatat investasi yang berpengaruh langsung bagi investor.


Adat-istiadat / Etika yang ada di Indonesia

Carilah satu etika atau adat istiadat yang berlaku di Indonesia!


Dalam tradisi agama Hindu di Bali pada khususnya, ketika seorang anak mulai menginjak usia remaja atau sudah  dewasa wajib melaksanakan Upacara Potong Gigi. Upacara Potong Gigi atau yang biasanya juga disebut dengan istilah Mepandes,Metatah atau Mesangih merupakan upacara yang bermakna untuk menemukan hakekat manusia sejati yang terlepas dari belenggu kegelapan dari pengaruh Sad Ripu dalam diri manusia.
Sad Ripu adalah enam jenis musuh yang timbul dari sifat-sifat asubha karma atau perbuatan yang tidak baik dalam diri manusia itu sendiri, yaitu :
1.      Kama, sifat penuh nafsu indriya.
2.      Lobha, sifat loba dan serakah.
3.      Krodha, sifat kejam dan pemarah.
4.      Mada, sifat mabuk dan kegila-gilaan
5.      Moha, sifat bingung dan angkuh.
6.      Matsarya, sifat dengki dan irihati.

Ciri-ciri Fisik Siap Metatah

Upacara Potong Gigi merupakan bagian dari Manusa Yadnya, yang pada hakikatnya jika ciri-cirinya secara fisik sudah menginjak remaja dapat melaksanakan Upacara Potong Gigi. Ciri- cirinya adalah sebagai berikut:
·         Pada wanita dapat dilakukan setelah mendapatkan menstruasi 
yang pertama.
·         Pada pria dapat dilakukan setelah mengalami perubahan suara.
Ciri-ciri tersebut dapat dijadikan landasan awal bahwa si anak sudah siap untuk Metatah akan tetapi tidak diharuskan pada saat itu juga, karena harus ditunjang dari kesiapan finansial juga.
Tujuan Upacara Potong Gigi
Ada beberapa tujuan dari Upacara Potong Gigi yang tidak kalah penting untuk diketahui, yaitu sebagai berikut:
·         Menghilangkan kotoran diri dalam wujud kala, bhuta, pisaca dan raksasa dalam arti jiwa dan raga diliputi oleh watak Sad Ripu sehingga dapat menemukan hakekat manusia yang sejati.
·         Untuk dapat bertemu kembali dengan bapak dan ibu yang telah 
berwujud suci.
·         Untuk menghindari hukuman didalam neraka nanti yang 
dijatuhkan oleh Bhatara Yamadipati berupa mengigit pangkal bambu petung. Hal ini tertera dalam Lontar Atmaprasangsa.
·         Memenuhi kewajiban orang tua kepada anaknya untuk menjadi 
manusia yang sejati.

Susunan Upacara Potong Gigi
Berdasarkan ketentuan dalam lontar Dharma Kahuripan dan lontar Puja Kalapati, bahwa tahapan upacara potong gigi disebutkan sebagai berikut :
·         Magumi padangan, Upacara ini juga di sebut mesakapan 
kepawon dan dilaksanakan di dapur.
·         Nekeb, Upacara ini dilakukan di meten atau di gedong
·         Mabyakala, Ini dilakukan di halaman rumah di depan meten atau gedong.
·         Ke Merajan, atau tempat suci di dalam rumah. Urut – urutan 
upacara di merajan yaitu : Mohon penugrahan kepada Bhatara Hyang Guru, Menyembah Ibu dan Bapak, Ngayab caru ayam putih, Mohon tirtha (air suci) kepada Bhatara Hyang Guru, Ngerajah gigi (Menulis gigi dengan wijaksara) dan Di pahat taringnya secara tiga kali.

Menuju ketempat potong gigi, Urut – urutan upacaranya :
·         Sembahyang kepada Bhatara Surya dan kepada Bhatara Sang 
Hyang Semara Ratih dan mohon tirtha kepada beliau berdua.
·         Ngayab banten pengawak di bale dangin,
·         Metatah atau memotong / mengasah dua buah taring dan empat 
buah gigi seri pada rahang atas dan Turun dari tempat potong gigi, jalannya ke hilir dengan menginjak banten paningkeb.
Kembali ke meten / gedong tempat ngekeb. Bila ingin berganti pakaian, sekarang bias dilakukan mejaya – jaya di merajan. Urutan upacaranya :
·         Mabyakala
·         Sembahyang kepada : Bhatara Surya, Leluhur dan Bhatara 
Samudaya.
·         Menuju ke hadapan Sang Muput Upacara, disini dilakukan 
meeteh – eteh persediaan : prayascita, Pangrabodan, Ngayab pungun – pungun dan pajejiwan, Matirtha penglukatan, pebersihan dan kekuluh, Mejaya – jaya, Ngayab banten otonan, Ngayab banten pawinten-digunakan dan Mapadamel
·         Kembali ke meten/gedong tempat ngekeb.
·         Mapinton ke Pura Kahyangan Tiga, ke Pura Kawitan dan ke Pura lainnya yang menjadi pujaannya.

Hal penting yang dapat disimpulkan dan perlu diingat ialah tujuan dari upacara ini untuk meminimalkan sifat negatif dari orang yang bersangkutan, akan tetapi tidak berarti bahwa setelah upacara ini dilakukan orang itu sifatnya akan menjadi sepenuhnya baik . Semua kembali kepada pribadi masing-masing setiap orang. Apakah mempunyai dasar dan keinginan yang kuat dalam merubah diri menjadi pribadi yang lebih baik.
kelompok:

 1. Esty Putri Ratnasari           22212566
 2. Risda Aditya                      26212453







Tugas 1 (PSAK)

1. Berapakah jumlah PSAK dalam hasil adopsi IFRS?

Jawab: ada 47 PSAK, diantaranya adalah :

1.      PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009)
2.      PSAK 2 Laporan Arus Kas (Revisi 2009)
3.      PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Revisi 2010)
4.      PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan 
Keuangan Tersendiri (Revisi 2009)
5.      PSAK 5 Segmen Operasi (Revisi 2009)
6.      PSAK 7 Pengungkapan  Pihak-Pihak Berelasi
(Revisi 2009)
7.      PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan 
(Revisi 2010)
8.      PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi 2009)
9.      PSAK 12 Ventura Bersama (Revisi 2009)
10.  PSAK 13 Properti Investasi (Revisi 2011)
11.  PSAK 14 Persediaan (Revisi 2008)
12.  PSAK 15 Investasi pada Asosiasi (Revisi 2009)
13.  PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2011)
14.  PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat 
Purnakarya (Revisi 2010)
15.  PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2009)
16.  PSAK 22 Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
17.  PSAK 23 Pendapatan (Revisi 2009)
18.  PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2010)
19.  PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, Kesalahan 
(Revisi 2009)
20.  PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 2011)
21.  PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
22.  PSAK 30 Sewa (Revisi 2011)
23.  PSAK 31 Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
24.  PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum (Revisi 2011)
25.  PSAK 34 Kontrak Kontruksi (Revisi 2010)
26.  PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
27.  PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
28.  PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
29.  PSAK 46 Pajak Penghasilan (Revisi 2010)
30.  PSAK 48 Penurunan Nilai Aset (Revisi 2009)
31.  PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
32.  PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (Revisi 2010)
33.  PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 
(Revisi 2011)
34.  PSAK 56 Laba per Saham (Revisi 2010)
35.  PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban dan Aset 
Kontinjensi (Revisi 2009)
36.  PSAK 58 Aset Tidak Lancar
37.  PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan)  
38.  PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan 
Bantuan Pemerintah
39.  PSAK 62 Kontrak Asuransi
40.  PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
41.  PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral  
42.  PSAK 107 Akuntansi Ijarah
43.  PSAK 108 Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
44.  PSAK 109 Akuntansi Zakat Infaq Sedekah
45.  PSAK 110 Akuntansi Hawalah
46.  PSAK 111 Akuntansi Asuransi Syariah
47.  PSAK ETAP



2. Sebutkan PSAK yang dihapus setelah mengadopi IFRS!

Jawab:

Setelah Indonesia mengadopsi penuh IFRS, PSAK khusus industri dihapus. PSAK industri yang saat ini telah dicabut adalah

PSAK 32 Akuntansi Kehutanan
PSAK 35 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi
PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
PSAK 31 (revisi 2000) Akuntansi Perbankan
PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek.

IFRS adalah standar yang disusun dengan basis transaksi dan perlakukan khusus elemen laporan keuangan bukan industri, sehingga  semua standar yang terkait dengan industri dihapus. PSAK yang tidak ada rujukannya dalam IFRS juga dicabut diantaranya akuntansi waran, anjak piutang, restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen Keuangan.



3. Pilih salah satu PSAK yang mengadopsi IFRS, ringkas dan beri komentar!

PSAK 19 Aset tidak berwujud (revisi 2009) PSAK ini adalah untuk menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus pada standar lainnya. Pernyataan ini mewajibkan entitas untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria-kriteria tertentu dipenuhi. Pernyataan ini juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan menentukan pengungkapan yang harus dilakukan bagi aset tidak berwujud.
Komentar : Aset Tidak Berwujud menyatakan entitas harus menilai ulang masa manfaat dari aset tidak berwujud yang dimilikinya. Dengan demikian entitas dapat saja merubah klasifikasi aset tidak terbatasnya dari memiliki masa manfaat terbatas menjadi tidak terbatas apabila memang entitas pada saat tanggal efektif berdasarkan penilaian ulang yang dilakukan.


https://dl.dropboxusercontent.com/u/55334695/WORKSHOP-UI/AKUNTANSI%20KEUANGAN/ED%20PSAK/ED%20PSAK%2019%20%28R09%29%20Aset%20Tidak%20Berwujud.pdf