Rencana akan adanya kenaikan harga BBM pada pemerintahan Jokowi menimbulkan
banyak pro-kontra. Pemerintah belum resmi mengumumkan kenaikan harga BBM. Namun
gejolak sosial sudah mulai terasa di sejumlah daerah di Tanah Air.
Sejumlah daerah seperti contohnya di Makasar telah
terjadi tindak anarkis akibat demo kenaikan harga BBM. Membakar ban, membawa poster, berorasi hingga menyegel mobil tangki pengisi
BBM. Di lain waktu unjuk rasa sering kali berakhir ricuh. Ironisnya bukan hanya
mahasiswa yang melakukan kekerasan tapi sejumlah oknum polisi pun terpancing. Jurnalis
pun menjadi sasaran amuk polisi.
Sejumlah warga mulai menyerbu SPBU untuk mengisi penuh
tangki bensinnya. Ada kecurigaan situasi ini dimanfaatkan oknum untuk menimbun
BBM dan selanjutnya dijual nanti pada saat harga BBM telah naik.
Selain adanya kontra, disisi
lain pendapat pro juga ada dalam rencana kenaikan harga BBM, contohnya seperti
pendapat Deputi Gubernur Bank Indonesia berikut ini :
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI)
Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pemerintah sebaiknya menaikkan harga bahan
bakar minyak (BBM) bersubsidi secara langsung. Menurut Perry, meski ada pro
kontra di balik keputusan tersebut, namun menaikkan secara langsung akan
memberikan kepastian dan menghindari spekulasi berlebihan.
Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok juga mulai melambung tinggi seiring dengan munculnya wacana kenaikan harga BBM. Namun Presiden Jokowi nampaknya tetap bersikeras akan menaikkan harga BBM. Alasannya selama ini BBM subsidi justru dinikmati oleh kalangan atas sebesar 71 persen. Anggaran untuk subsidi BBM terbesar yaitu Rp 142, 8 triliun, Rp 115,4 triliun untuk infrastruktur dan hanya Rp 44 triliun untuk subsidi kesehatan.
Harga sejumlah kebutuhan bahan pokok juga mulai melambung tinggi seiring dengan munculnya wacana kenaikan harga BBM. Namun Presiden Jokowi nampaknya tetap bersikeras akan menaikkan harga BBM. Alasannya selama ini BBM subsidi justru dinikmati oleh kalangan atas sebesar 71 persen. Anggaran untuk subsidi BBM terbesar yaitu Rp 142, 8 triliun, Rp 115,4 triliun untuk infrastruktur dan hanya Rp 44 triliun untuk subsidi kesehatan.
Sumber
:
http://news.liputan6.com/read/2134601/pro-dan-kontra-rencana-kenaikan-bbm
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/14/184505026/BI.Kenaikan.Harga.BBM.Sebaiknya.Langsung
Komentar :
Dari berbagai pro-kontra rencana kenaikan harga BBM tersebut saya sebagai
mahasiswa kurang setuju dengan kenaikan harga BBM tersebut, karena kenaikan
harga BBM tersebut akan menambah beban rakyat miskin, mereka akan semakin
menderita dengan kenaikan harga BBM tersebut. Naiknya harga BBM akan
menyebabkan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok lainnya juga. Sebaiknya pemerintah
mempertimbangkan kembali dan meninjau kembali apakah rencana untuk menaikkan
harga BBM tersebut merupakan keputusan yang sudah benar-benar tepat atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar