Asimetri Informasi
Menurut Jogiyanto (2008) asimetri informasi adalah informasi privat yang hanya
dimiliki oleh investor-investor yang mendapat informasi saja (informed investor).
Asimetri informasi dapat terjadi di pasar modal ketika salah satu pelaku pasar
modal memliki informasi yang lebih dibandingkan pelaku pasar yang lainnya.
Adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh pelaku pasar berdampak
buruk bagi kelangsungan kinerja di pasar modal. Dalam efisiensi pasar yang di
dasarkan pada proses dinamik mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak
simetris dan menjelaskan bagaimana harga-harga akan menyesuaikan karena
informasi tidak simetris tersebut. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran
informasi ini dilakukan secara cepat sehingga sehingga informasi menjadi
simetris, yaitu setiap pelaku pasar memiliki informasi ini. Harga dari
informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam antara pelaku pasar
yang menerima informasi tepat pada waktunya, sebagian menerima informasi dengan
terlambat dan sisanya mungkin tidak menerima informasi sama sekali. Kemungkinan
lain dari kondisi ini adalah pemilik informasi memang tidak berniat 14 untuk
menyebarkan informasinya untuk kepentingan mereka sendiri. Kondisi seperti ini
yaitu sebagian pelaku pasar mempunyai informasi dan sebagian tidak mempunyainya
disebut dengan informasi yang tidak simetris (Information Asymmetric). Mereka
yang mempunyai akses privat terhadap informasi menggunakannya untuk
bertransaksi disebut dengan insider-trader.
William R Scott dalam
bukunya Financial Accounting Theory (2003) membagi asimetri informasi menjadi
dua jenis, yaitu:
1. Adverse
Selection
Adalah tipe dari asimetri informasi yang
mana satu atau lebih dari praktisi pasar melakukan suatu transaksi bisnis atau
transaksi yang potensial, memiliki suatu informasi yang bermanfaat dibandingkan
praktisi pasar yang lainnya. Tipe ini juga menggambarkan suatu upah (reward)
yang diberikan kepada pedagang sekuritas untuk mengambil suatu resiko ketika
berhadapan dengan investor yang memiliki informasi superior. Komponen ini
terkait dengan arus informasi di pasar modal. Pada tipe ini, pihak yang merasa
memiliki informasi yang lebih sedikit dibanding pihak lain tidak akan mau untuk
melakukan perjanjian dengan pihak lain tersebut apapun bentuknya, dan jika
tetap melakukan perjanjian, dia akan membatasi dengan kondisi yang sangant
ketat dan biaya yang sangat tinggi. Contohnya, adalah kemungkinan konflik yang
terjadi antara orang dalam (manajer) dengan orang luar (pihak investor).
Berbagai cara dapat dilakukan oleh manajer untuk memiliki informasi yang lebih
dibanding investor, misalnya dengan menyembunyikan, menyamarkan, 15
memanipulasi informasi yang diberikan pada investor. Akibatnya, investor tidak
yakin terhadap kualitas perusahaan dan tidak mau membeli saham perusahaan, atau
membeli saham perusahaan dengan sangat rendah.
2. Moral
Hazard
Adalah tipe dari asimetri informasi yang mana satu
atau lebih dari praktisi pasar melakukan suatu transaksi bisnis atau transaksi
yang potensial, dapat mengawasi tindakannya dalam penyelesaian dari suatu
transaksi tetapi praktisi lainnya tidak. Hal ini terjadi karena manajer
melakukan tindakan tanpa sepengetahuan pemilik untuk kepentingan pribadinya dan
menurunkan kesejahteraan pemilik. Akibatnya perusahaan akan menanggung biaya
yang timbul karena adanya ketidakseimbangan informasi yang diperoleh.
Sumber dari jurnal http://e-journal.uajy.ac.id/3097/3/2EA16403.pdf
0 komentar:
Posting Komentar