Pages

Selasa, 17 November 2015

Jenis-jenis Audit


1.      Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Pada kebanyaka Negara di AS, berlaku suatu ketentuan bahwa hanya CPA yang dapat melakukan audit eksternal, yang biasanya dilakukan melalui penunjukkan kantor CPA oleh perusahaan yang laporannya akan diaudit. Hasil audit laporan keuangan tersebut didistribusikan kepada para pengguna dalam spectrum yang luas, seperti para pemegang saham, kreditor, kantor pemerintah dan masyarakat umum melalui laporan auditor atas laporan keuangan. selain itu, auditor eksternal juga menyiapkan laporan kepada dewan direksi tentang pengendalian intern perusahaan serta temuan-temuan audit lainnya.

2.      Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam program pensiun, serta pertentangan kepentingan. Audit kepatuhan juga harus didasarkan pada kriteria yang ditetapkan kreditor. Sebagai contoh, perjanjian obligasi dapat mensyaratkan untuk menjaga suatu rasio lancer tertentu. Aplikasi yang paling luas dari audit kepatuhan berkaitan dengan kriteria yang didasarkan pada ketentuan pemerintah. Sebagai contoh, perusahaan harus mematuhi sejumlah undang-undang yang berkaitan dengan tenaga kerja, seperti Equal Employment Opportunity Act dan Fair Labor Standards Act, demikian pula halnya dengan para kontraktor pertahanan yang harus mematuhi berbagai persyaratan kontrak pemerintah. Kepatuhan tersebut diperlukan untuk memenuhi berbagai peraturan tentang penghasilan dan pajak lainnya. Laporan audit kepatuhan umumnya ditunjukkan kepada otoritas yang menerbitkan kriteria tersebut dan dapat terdiri dari (1) ringkasan temuan atau (2) pernyataan keyakinan mengenai derajat kepatuhan dengan kriteria tersebut.

3.      Audit Operasional
Audit operasional (operational audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kadang-kadang audit jenis ini disebut juga sebagai audit kinerja atau audit manajemen. Dalam suatu perusahaan bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari (1) suatu departemen, cabang, atau divisi, atau (2) suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti pemasaran atau pengolahan data. Pada sisi lain, auditor operasional dapat juga membantu menyusun criteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan untuk audit operasional tidak hanya membuat ukuran efisensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk peningkatan kinerja. Apabila audit dilaksanakan oleh kantor CPA, biasanya audit itu akan melibatkan personeldari bagian konsultasi, atau orang-orang yang memiliki keahlian industry yang luas, serta staf audit mereka.



Dikutip dari: William C. Boynton, Raymond N. Johnson, dan Walter G Kell. Modern Auditing, Edisi 7, jilid 1. Jakarta. Erlangga.



0 komentar:

Posting Komentar

Selasa, 17 November 2015

Jenis-jenis Audit


1.      Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan (financial statement audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Pada kebanyaka Negara di AS, berlaku suatu ketentuan bahwa hanya CPA yang dapat melakukan audit eksternal, yang biasanya dilakukan melalui penunjukkan kantor CPA oleh perusahaan yang laporannya akan diaudit. Hasil audit laporan keuangan tersebut didistribusikan kepada para pengguna dalam spectrum yang luas, seperti para pemegang saham, kreditor, kantor pemerintah dan masyarakat umum melalui laporan auditor atas laporan keuangan. selain itu, auditor eksternal juga menyiapkan laporan kepada dewan direksi tentang pengendalian intern perusahaan serta temuan-temuan audit lainnya.

2.      Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan (compliance audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu. Kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai sumber. Sebagai contoh manajemen dapat mengeluarkan kebijakan atau ketentuan yang berkenaan dengan kondisi kerja, partisipasi dalam program pensiun, serta pertentangan kepentingan. Audit kepatuhan juga harus didasarkan pada kriteria yang ditetapkan kreditor. Sebagai contoh, perjanjian obligasi dapat mensyaratkan untuk menjaga suatu rasio lancer tertentu. Aplikasi yang paling luas dari audit kepatuhan berkaitan dengan kriteria yang didasarkan pada ketentuan pemerintah. Sebagai contoh, perusahaan harus mematuhi sejumlah undang-undang yang berkaitan dengan tenaga kerja, seperti Equal Employment Opportunity Act dan Fair Labor Standards Act, demikian pula halnya dengan para kontraktor pertahanan yang harus mematuhi berbagai persyaratan kontrak pemerintah. Kepatuhan tersebut diperlukan untuk memenuhi berbagai peraturan tentang penghasilan dan pajak lainnya. Laporan audit kepatuhan umumnya ditunjukkan kepada otoritas yang menerbitkan kriteria tersebut dan dapat terdiri dari (1) ringkasan temuan atau (2) pernyataan keyakinan mengenai derajat kepatuhan dengan kriteria tersebut.

3.      Audit Operasional
Audit operasional (operational audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kadang-kadang audit jenis ini disebut juga sebagai audit kinerja atau audit manajemen. Dalam suatu perusahaan bisnis, lingkup audit ini dapat meliputi seluruh kegiatan dari (1) suatu departemen, cabang, atau divisi, atau (2) suatu fungsi yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti pemasaran atau pengolahan data. Pada sisi lain, auditor operasional dapat juga membantu menyusun criteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan untuk audit operasional tidak hanya membuat ukuran efisensi dan efektivitas saja, namun juga memuat rekomendasi untuk peningkatan kinerja. Apabila audit dilaksanakan oleh kantor CPA, biasanya audit itu akan melibatkan personeldari bagian konsultasi, atau orang-orang yang memiliki keahlian industry yang luas, serta staf audit mereka.



Dikutip dari: William C. Boynton, Raymond N. Johnson, dan Walter G Kell. Modern Auditing, Edisi 7, jilid 1. Jakarta. Erlangga.



0 komentar:

Posting Komentar