Sejarah akuntansi
dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan menggunakan catatan. Pada
abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan pedagang-pedagang Genoa dengan
cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan dibandingkan pada
saat mereka berangkat
Tonggak sejarah akuntansi
dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan
buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni et
Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu bab, berjudul ‘Tractatus de
Computis et Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan menurut catatan
berpasangan (double book keepingf).
Sejarah Akuntansi dari abad ke abad
Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi,
pusat perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya,
sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan
digunakan di negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai
dibuat secara tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca
secara rutin pada akhir jangka waktu tertentu.
Pada abad XIX revolusi
industri di Eropa mendorong berkembangnya akuntansi biaya dan konsep penyusutan.
Pada tahun 1930, New York Slock Exchange dan American Institute of Certified
Public Accountant membahas dan menetapkan prinsip-prinsip akuntansi
bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa
saham.
Akuntansi mulai diterapkan
di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukii yang jelas terdapat pada
pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi
di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun
1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang
menanamkan modalnya di Indonesia, Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti
yang diajarkan Lucas Paciólo. Kemudian pada tahun 1907, di Indonesia
diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan mengontrol
pembukuan perusahaan.
Tidak banyak pembahan
sistem akuntansi di Indonesia pada masa penjajahan Jepang* Setelah kemerdekaan
pemerintah RI mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya belajar akuntansi
ke luar negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di
dalam negeri mulai dirintis fiada tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang
membuka jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonominya. Langkah ini diikuti oleh
perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 1954 keluarlah UU No. 34 yang mengatur
pemberian gelar Akuntan.
Suatu organisasi profesi
yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan
diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan
seksi Akuntan Pendidik tahun 1986.
UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU
Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968. Selanjutnya keduanya merangsang
berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim
investasi di Indonesia. Sebagai konsekuensinya, akuntansi di Indonesia mengalami
perkembangan yang pesat.
Selama ini terjadi dualisme praktek akuntansi di Indonesia. Di
satu pihak banyak perusahaan menerapkan sistem akuntansi Belanda. Di pihak
lain* sistem akuntansi Amerika semakin banyak digunakan akibat semakin
bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta semakin
banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia.
Dualisme tersebut juga
berpengaruh pada dunia pendidikan, terutama di tingkat pendidikan
menengah. Akan tetapi, dalam Lokakarya “Pendidikan Akuntansi di Indonesia”
yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, telah dicapai kesepakatan sistem pendidikan akuntansi
untuk pendidikan menengah dan pendidikan tinggi yang menggunakan sistem
Amerika.
sumber : http://ilmuakuntansi.web.id/sejarah-akuntansi/
sumber : http://ilmuakuntansi.web.id/sejarah-akuntansi/
0 komentar:
Posting Komentar