Pages

Jumat, 10 Mei 2013

Tugas 4




1.      Jika peredaran uang di Indonesia dianggap dapat menimbulkan inflasi maka Bank Indonesia  sebagai pelaksana Kebijakan Moneter adalah melakukan tindakan apa saja? 

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasarn utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (Free Floating).  Dalam pelaksanaanya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar dan suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah

Beberapa kebijakan moneter jika terjadinya inflasi antara lain :
a.       Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
   Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan suku bunga pada saat inflasi dan menurunkan pada saat deflasi, ditunjukkan untuk menaikkan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal diskontonya atau discount policy (tingkat bunga yang dikenakan pada bank umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah uang yang beredar cenderung berkurang, dan begitu sebaliknya.
b.      Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
   Yaitu kebiajakan pemerintah dengan jalan menjual surat-surat berharga pada saat inflasi dan membeli/menarik surat-surat berharga pada saat deflasi. Apabila pemerintah menghendaki menurunkan jumlah uang yang beredar, pemerintah harus menjual obligasi di pasar bebas. Bank Indonesia dalam kebijakan pasar terbuka dengan mengeluarkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Pasar Uang. 
c.       Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)
   Yaitu kebiajakan pemerintah dengan jalan menaikkan cadangan kas pada saat inflasi dan menurunkan cadangan kas pada saat deflasi, atau bisa juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Cara baru untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat yaitu dengan cara mengubah-ubah minimum kas rasio. Bank sentral pada umumnya menentukan angka banding minimum antara yang uang tunai dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ratio. Bila pemrintah menurunkan minimum kas ratio, maka dengan uang tunai yang sama bank dapat menciptakan uang lebih banyak dari jumlah sebelumnya.
d.       Kebijakan Kredit Ketat
   Yaitu kebijakan pemerintah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit. Kredit boleh diberikan asal memenuhi syarat 5C (Character, Cpability, Collateral. Capital, dan Condition of Economy), tetapi pada saat deflasi syarat dapat diperlonggar. Bank sentral (Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal memberikan kredit kepada nasabah melalui berbagai macam peraturan kredit.

2.      Faktor utama penyebab timbulnya perdagangan internasional :
     Ada beberapa faktor  yang mendorong semua negara di dunia melakukan hubungan internasional diantaranya adalah :
a.       Perbedaan sumber daya alam
b.      Penghematan biaya produksi (efisiensi)
c.       Perbedaan ilmu pengetahuan
d.      Perbedaan selera
         Dari beberapa faktor diatas menurut saya yang paling utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional adalah perbedaan sumber daya alam.  Sumber daya alam yag dimiliki setiap negara berbeda0beda,baik dari segi jenis maupun jumlahnya. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produknya adalah kelapa sawit, karet, kopi dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian dan perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuhi dengan cara diimport dari negara lain termasuk dari Indonesia. Untuk mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan, diperlukan pertukaran antarnegara. Pertukaran antarnegara tersebut yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional. Sehingga dalam faktor perbedaan sumber daya alam ini lah yang menurut saya paling besar pengaruhnya terhadap perdangan internasional.

3.      Ciri-ciri suatu negara yang telah berhasil membangunsuatu negara jika dilihat dari :
a.       Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri dan jasa. Hasil industrinya tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk pemenuhan komoditas ekspor.
b.      Angka kelahiran dan angka kematian relatif rendah sedangkan angka harapan hidup mencapai rata-rata diatas 67,5% pertahun.
c.       Pertumbuahn penduduknya rendah, antara 0,1-1% pertahun.
d.      Sumber daya manusianya berkualitas tinggi, sehingga dapat menguasai iptek, karena didukung oleh faktor kesehatan dan pendidikan.
e.       Tingkat pendidikan penduduknya tinggi sehingga tidak ada penduduk yang buta huruf.
f.       Rata-rata penduduknya telah memperoleh penghasilan yang layak setiap bulannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya , baik pangan, sandang, dan papan. Sedikit dijumpai penduduk yang miskin.

4.      Benarkan inflasi selalu merugikan?
             Menurut pendapat saya, selain ada dampak negatifnya, inflasi juga memiliki dampak positif. Maka dari itu inflasi tidak selalu merugikan. Beberapa dampak positif dari inflasi antara lain:
a.       Peredaran/perputaran barang lebih cepat.
b.      Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c.       Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d.      Pendapatan nominal bertambah
Beberapa pihak yang diuntungkan ketika terjadinya inflasi adalah :
a.       Para penguasaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
b.      Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga barang untuk dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
c.       Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka.
d.      Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai riil nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi , tetapi peminjam membayar sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadinya inflasi.




                                                                                                                                                    (sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Jumat, 10 Mei 2013

Tugas 4




1.      Jika peredaran uang di Indonesia dianggap dapat menimbulkan inflasi maka Bank Indonesia  sebagai pelaksana Kebijakan Moneter adalah melakukan tindakan apa saja? 

Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasarn utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (Free Floating).  Dalam pelaksanaanya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar dan suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh pemerintah

Beberapa kebijakan moneter jika terjadinya inflasi antara lain :
a.       Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
   Yaitu kebijakan pemerintah dengan jalan menaikkan suku bunga pada saat inflasi dan menurunkan pada saat deflasi, ditunjukkan untuk menaikkan tingkat bunga karena dengan bunga kredit tinggi maka aktivitas ekonomi yang menggunakan dana pinjaman akan tertahan karena modal diskontonya atau discount policy (tingkat bunga yang dikenakan pada bank umum atas pinjaman dana yang diberikan), maka jumlah uang yang beredar cenderung berkurang, dan begitu sebaliknya.
b.      Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
   Yaitu kebiajakan pemerintah dengan jalan menjual surat-surat berharga pada saat inflasi dan membeli/menarik surat-surat berharga pada saat deflasi. Apabila pemerintah menghendaki menurunkan jumlah uang yang beredar, pemerintah harus menjual obligasi di pasar bebas. Bank Indonesia dalam kebijakan pasar terbuka dengan mengeluarkan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Pasar Uang. 
c.       Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)
   Yaitu kebiajakan pemerintah dengan jalan menaikkan cadangan kas pada saat inflasi dan menurunkan cadangan kas pada saat deflasi, atau bisa juga menaikkan perbandingan antara uang yang beredar dengan uang yang mengendap di dalam kas mengakibatkan kemampuan bank untuk menciptakan kredit berkurang sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang. Cara baru untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat yaitu dengan cara mengubah-ubah minimum kas rasio. Bank sentral pada umumnya menentukan angka banding minimum antara yang uang tunai dengan kewajiban giral bank. Angka banding tersebut biasa disebut minimum cash ratio. Bila pemrintah menurunkan minimum kas ratio, maka dengan uang tunai yang sama bank dapat menciptakan uang lebih banyak dari jumlah sebelumnya.
d.       Kebijakan Kredit Ketat
   Yaitu kebijakan pemerintah dengan mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit. Kredit boleh diberikan asal memenuhi syarat 5C (Character, Cpability, Collateral. Capital, dan Condition of Economy), tetapi pada saat deflasi syarat dapat diperlonggar. Bank sentral (Bank Indonesia) berusaha mempengaruhi bank-bank umum dalam hal memberikan kredit kepada nasabah melalui berbagai macam peraturan kredit.

2.      Faktor utama penyebab timbulnya perdagangan internasional :
     Ada beberapa faktor  yang mendorong semua negara di dunia melakukan hubungan internasional diantaranya adalah :
a.       Perbedaan sumber daya alam
b.      Penghematan biaya produksi (efisiensi)
c.       Perbedaan ilmu pengetahuan
d.      Perbedaan selera
         Dari beberapa faktor diatas menurut saya yang paling utama yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional adalah perbedaan sumber daya alam.  Sumber daya alam yag dimiliki setiap negara berbeda0beda,baik dari segi jenis maupun jumlahnya. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produknya adalah kelapa sawit, karet, kopi dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian dan perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuhi dengan cara diimport dari negara lain termasuk dari Indonesia. Untuk mendapatkan sumber daya alam yang dibutuhkan, diperlukan pertukaran antarnegara. Pertukaran antarnegara tersebut yang menyebabkan timbulnya perdagangan internasional. Sehingga dalam faktor perbedaan sumber daya alam ini lah yang menurut saya paling besar pengaruhnya terhadap perdangan internasional.

3.      Ciri-ciri suatu negara yang telah berhasil membangunsuatu negara jika dilihat dari :
a.       Sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor industri dan jasa. Hasil industrinya tidak hanya untuk kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk pemenuhan komoditas ekspor.
b.      Angka kelahiran dan angka kematian relatif rendah sedangkan angka harapan hidup mencapai rata-rata diatas 67,5% pertahun.
c.       Pertumbuahn penduduknya rendah, antara 0,1-1% pertahun.
d.      Sumber daya manusianya berkualitas tinggi, sehingga dapat menguasai iptek, karena didukung oleh faktor kesehatan dan pendidikan.
e.       Tingkat pendidikan penduduknya tinggi sehingga tidak ada penduduk yang buta huruf.
f.       Rata-rata penduduknya telah memperoleh penghasilan yang layak setiap bulannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya , baik pangan, sandang, dan papan. Sedikit dijumpai penduduk yang miskin.

4.      Benarkan inflasi selalu merugikan?
             Menurut pendapat saya, selain ada dampak negatifnya, inflasi juga memiliki dampak positif. Maka dari itu inflasi tidak selalu merugikan. Beberapa dampak positif dari inflasi antara lain:
a.       Peredaran/perputaran barang lebih cepat.
b.      Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
c.       Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
d.      Pendapatan nominal bertambah
Beberapa pihak yang diuntungkan ketika terjadinya inflasi adalah :
a.       Para penguasaha, yang pada saat sebelum terjadinya inflasi telah memiliki stock/persediaan produksi barang yang siap dijual dalam jumlah besar.
b.      Para pedagang, yang dengan terjadinya inflasi menggunakan kesempatan memainkan harga barang. Cara yang dipakai adalah dengan menaikkan harga barang untuk dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.
c.       Para spekulan, yaitu orang-orang atau badan usaha yang mengadakan spekulasi, dengan cara menimbun barang sebanyak-banyaknya sebelum terjadinya inflasi dan menjualnya kembali pada saat inflasi terjadi, sehingga terjadinya kenaikan harga sangat menguntungkan mereka.
d.      Para peminjam, karena pinjaman telah diambil sebelum harga barang-barang naik, sehingga nilai riil nya lebih tinggi daripada sesudah inflasi , tetapi peminjam membayar sesuai dengan perjanjian yang dibuat sebelum terjadinya inflasi.




                                                                                                                                                    (sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com)

0 komentar:

Posting Komentar